ecoutez !
TELAAH KURIKULUM
NAMA : UMI KHOLIFATUN
NIM : 3401412032
ROMBEL : 1 (SATU)
TUGAS : TELAAH KURIKULUM
Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah
perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu
periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu
kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan
yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan
menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
Daniel Tanner &
Laurel Tanner : Pengalaman pembelajaran yang
terencana dan terarah, yang disusun melalui proses rekonstruksi pengetahuan dan
pengalaman yang sistematis di bawah pengawasan lembaga pendidikan agar
pembelajar dapat terus memiliki minat untuk belajar sebagai bagian dari
kompetensi sosial pribadinya.
Murray Print.
: Kurikum didefinisikan sebagai semua ruang pembelajaran terencana yang
diberikan kepada siswa oleh lembaga pendidikan dan pengalaman yang dinikmati
oleh siswa saat kurikulum itu terapkan.
Kurikulum merupakan seperangkat/sistem rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan
aktivitas belajar mengajar. sistem diatas dipergunakan melihat kurikulum itu
ada sejumlah komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Dengan demikian, dipandang sistem terhadapa kurikulum, artinya
kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah komponen-komponen yang saling
berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk mencapai tujuan.
Fungsi
Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi
sebagai berikut: A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa
lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan
tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi
agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan
demikian, dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2)
Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam
proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum
merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan
baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1)
Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman
mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi:
a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap
jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan
program pendidikan.
C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi
Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang
diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi
wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru
tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya
berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum
tersebut.
E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala
sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram
pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai
dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu
berpijak pada kurikulum yang berlaku.
F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi
para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau
ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan
dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum
sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan,
sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan
kuri-kulum suatu sekolah.a
H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau
perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan
kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.
Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen
penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka
mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen
yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau
satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum.
Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4
komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen
kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum,
yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana
dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar
mengajar.
Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1)
Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning
experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation
(penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan
Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan
struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar),
dan: (4) Evaluasi.
Asas-asas dari Kurikulum
1.Asas Filosopi
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa yang dianut. Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Yunani : philosopis, philo, philos, philen yang berarti cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, kearifan, nikmat, hakikat, dan kebenaran.
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti dalam penyusunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada falsafah bangsa yang dianut. Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa Yunani : philosopis, philo, philos, philen yang berarti cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, kearifan, nikmat, hakikat, dan kebenaran.
Dalam hal ini prinsip-prinsip
ajaran filsafat yang dianut oleh suatu bangsa seperti pancasila,
kapitalisme, sosialisme, fasisme, komunisme dan sebagainya dapat
digolongkan sebagai falsafah dalam arti produk/ sebagai pandangan hidup atau
falsafah dalam arti praktis.Sistem nilai merupakan pandanagan seseorang tentang
sesuatu terutama berkaitan dengan arti kehidupan. Perbedaan pandangan dapat
menyebabkan timbulnya perbedaan arah pendidikan berlandaskan kepada filsafat
yang dianut, seorang guru harus merinci arti pandangannya itu dalam suatu
rumusan jelas. Dengan demikian, dapat kita katakan bahawa keyakinan tententang
kebenaran sebagai pegangan dapat menuntun guru mengerjakan tugas sehari
hari dengan lebih berarti bagi murid, oleh karena itu wajar apabila
kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan,
karena filsafat menentukan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang disebut
kurikulum.
2. Asas Fisikologis
Aspek-aspek yang perlu dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum sebagai berikut:
2. Asas Fisikologis
Aspek-aspek yang perlu dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum sebagai berikut:
a.
|
Aspek ketakwaan
|
:
|
dikembangkan
dengan kelompok bidang agama
|
b.
|
Aspek cipta
|
:
|
dikembangkan
dengan kelompok bidang studi ekstra, sosial, bahasa, dan filsafat.
|
c.
|
Aspek rasa
|
:
|
dikembangkan
dengan kelompok bidang studi seni
|
d.
|
Aspek karsa
|
:
|
dikembangkan
dengan kelompok bidang studi etika, budi pekerti, Agama, dan PPKN.
|
e.
|
Aspek karya (kreatif)
|
:
|
Dikembangkan
melalu kegiatan penelitian, independen studi, dan pengembangan bakat.
|
f.
|
Aspek karya (keprigelan)
|
:
|
Dikembangkn
dengan berbagai mata pelajaran keterampilan.
|
g.
|
Aspek kesehatan
|
:
|
Dikembangkan
dengan kelompok bidang studi kesehatan, olahraga.
|
h.
|
Aspek sosial
|
:
|
Dikembangkan
melalui kegiatan praktek lapangan, gotong royong, kerja bakti, KKN, PPL, dan
sebagainya.
|
i.
|
Aspek karya
|
:
|
Dikembangkan
melalui pembinan bakat dan kerja madiri.
|
Asas ini berkaitan dengan
perilaku manusia.sehubungan dengan pengembangan kurikulum dan pengajaran,
perilaku manusia yang menjadi landasan dengan fisikologi belajar dan
fisikologi anak. Sekolah diberikan kepercayaan sebagai lembaga yang dapat
mendidik anak-anak. Anak-anak diharapkan dapat belajar, Dapat menguasai
sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapat menerima norma norma dan
dapat mempelajari bermacam macam keterampilan.Teori yang kita anut mengenai
perkembangan anak dan proses belajar turut dapat menentukan bahan
pelajaran yang disajikan, juga metode untuk mengajarkan seperti penyusunan
bahan pelajaran dari yang kongkrek ke yang lebih abstrak, penggunaan metode SAS
dalam membaca permulaan, dan sebagainya jadi, terdapat hubungan yang erat
antara kurikulum dengan fisikologi beljar. Sedangkan dalam fisikologi anak
sekolah dibri wewenang untuk memberi situasi-situasi belajar kepada
anak-anak agar mereka dapat mengembangkan bakatnya. Oleh karena itu, sudah
sewajarnyalah anak itu sendiri merupakan faktor yang tak dapat diabaikan
dalam pengembanagan kurikulum.
3. Asas Sosiologi
Asas ini berkaitan dengan penyampaian kebudayaan, Proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakay. Dalam membina korikulum, kita sering kali menemui kesulitan tentang bentuk-bentuk kebudayaan mana yang patut disampaikan serta kearah mana proses sosialisai tersebut ingin dikontruksi sesuai dengan tuntutan masyrakat. Masyrakat mempunyai norma-norma, ada kebiasaan yang mau tidak mau harus dikenal dan diwujudkan anak-anak dalam kelakuannya. Disini juga harus dijaga keseimbangan antara kepentingan anak sebagai individu dengan kepentingan anak sebagai anggota masyarakat, dan ini dapat dicapai apabila dicegah kurikulum yang semata mata bersifat suciety-centered. Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunakan dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingkat sekolah atau bahkan tingkat pengajaran.
4. Asas Organisatoris
Asas ini berkaitan dengan organisasi kurikulum. Dilihat dari orgaqnisasinya, ada tiga kemungkinan tipe bentuk kurikuluma.
a. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah.
3. Asas Sosiologi
Asas ini berkaitan dengan penyampaian kebudayaan, Proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakay. Dalam membina korikulum, kita sering kali menemui kesulitan tentang bentuk-bentuk kebudayaan mana yang patut disampaikan serta kearah mana proses sosialisai tersebut ingin dikontruksi sesuai dengan tuntutan masyrakat. Masyrakat mempunyai norma-norma, ada kebiasaan yang mau tidak mau harus dikenal dan diwujudkan anak-anak dalam kelakuannya. Disini juga harus dijaga keseimbangan antara kepentingan anak sebagai individu dengan kepentingan anak sebagai anggota masyarakat, dan ini dapat dicapai apabila dicegah kurikulum yang semata mata bersifat suciety-centered. Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunakan dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingkat sekolah atau bahkan tingkat pengajaran.
4. Asas Organisatoris
Asas ini berkaitan dengan organisasi kurikulum. Dilihat dari orgaqnisasinya, ada tiga kemungkinan tipe bentuk kurikuluma.
a. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah.
b. Kurikulum yang berisi sejumlah
mata pelajaran yang sejenis dihubung-hubungkan
c. Kurikulum yang terdiri dari
peleburan semua / hampir semua maka pelajaran .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar